Viral, Kepsek SMA PGAI Padang Dikeroyok Saat Jam Belajar Berlangsung

Tangkapan Layar Pengeroyokan
Sumber :
  • Padang Viva

Padang – Video berdurasi 2.16 menit yang menampilkan visual tindakan kekerasan terhadap Yurnalis, Kepala sekolah SMA Dr. H. Abdullah Ahmad, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) kota Padang, Sumatra Barat, viral. Dalam video itu, tampak jelas korban dikeroyok sejumlah orang disaat jam pelajaran masih berlangsung. 

Pemko Padang Dorong Sertifikasi Halal: Jaminan Produk dan Peningkatan Ekonomi Pelaku Usaha

Keterangan narasi pada video itu disebutkan jika pemukulan Kepala Sekolah Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang terjadi pada, Kamis 3 November 2022 pukul 11.30 WIB oleh preman disaat pembelajaran berlangsung. Pengeroyokan itu, buntut dari sengketa pengurus yayasan. Kejadian itu, lalu membuat sebagian siswa membela kepala sekolahnya namun, dihadang oleh banyak preman dan pembelajaran jadi terhenti. 

“Mereka datang menunjukkan sikap tak baik. Saya diminta keluar dari sekolah, tapi saya menolak. Saya ditarik, di pukul pada bagian kepala, saya dicekik. Ada belasan yang datang ke sekolah waktu itu,”kata Yurnalis, Sabtu 5 November 2022.

Kasus Kematian Akibat Diare di Pesisir Selatan Terus Bertambah

Tak hanya itu saja kata Yurnalis, ibu jari sebelah kanan dijempitkan ke pintu sekolah sehingga menyebabkan luka. Ia pun menilai aksi premanisme itu seperti apa yang terjadi pada zaman PKI dulu.

Dari belasan yang datang kata Yurnalis, ia mengaku mengenali beberapa diantaranya. Bahkan ada orang-orang yang pernah memiliki jabatan di BUMD di kota Padang dan PNS di Sumatra Barat.

Jelang HKBN 2024, Pemko Padang Matangkan Persiapan

Yurnalis bilang, selain aksi pengeroyokan. Mereka juga sempat mendatangi rumah dinas yang ditempatinya bersama keluarga. Ia diminta untuk keluar bahkan mendapatkan ancaman. Tak cukup itu saja, aliran listrik dan PDAM juga sempat diputus.

"Jadi mereka itu menginginkan saya pergi dari sekolah itu. Mereka datang kerumah. Listrik dan air saya diputus. Saya kan tinggal disana ada SK nya,”ujar Yurnalis.

Menurut Yurnalis, persoalan yang dialaminya itu diduga berawal dari diberhentikannya salah seorang pembina yayasan. Yang diberhentikan, tidak terima atas keputusan yayasan.

"Nah ini kan sebenarnya persoalan yayasan. Kenapa kepada saya diserang dan menjadi sasaran. Saya hanya seorang pegawai negeri sipil yang ditugaskan sebagai kepala sekolah di SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang," ujar Yurnalis.

Atas tindakan itu kata Yurnalis, dirinya sudah melaporkan kejadian ke Polresta Padang. Karena selain dirinya yang menjadi korban pengeroyokan, anak nya juga menerima tindakan kekerasan dari preman tersebut.

"Saya berharap persoalan ini segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Karena hal ini telah mencoreng dunia pendidikan, preman masuk sekolah," tutup Yurnalis.