Ketimpangan Karakter Windi dan Tika, Komedi Yang Mengaburkan Protagonis di Pementasan Babi Babu
- Iis Wulandari
Padang – Di bawah sorot lampu panggung yang redup, sebuah cerita tentang kuasa dan penindasan dipentaskan.
Babi Babu, sebuah naskah berat karya Rachman Sabur yang seharusnya mengguncang emosi penonton, justru menjelma menjadi sebuah tontonan yang lebih menggelitik perut.
Adalah Windi Dwi Saputri, mahasiswa jurusan seni teater Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, yang menjadi jantung dari pertunjukan itu.
Ia menjadi pemeran Pelayan 1, sosok yang seharusnya menjadi simbol penderitaan dan perlawanan.
Namun, dalam perjalanannya, Windi seakan tenggelam dalam bayang-bayang adiknya, Tika namanya, berperan sebagai Pelayan 2.
Pementasan Babi Babu
- Iis Wulandari
Di malam itu, Teater Arena Mursal Einstein pun, menjadi saksi lahirnya berbagai ekspresi seni panggung dalam pementasan Babi Babu.