Ketimpangan Karakter Windi dan Tika, Komedi Yang Mengaburkan Protagonis di Pementasan Babi Babu

Pementasan Babi Babu
Sumber :
  • Iis Wulandari

Padang – Di bawah sorot lampu panggung yang redup, sebuah cerita tentang kuasa dan penindasan dipentaskan.

Kritik Seni Pesta Rakyat Dalam Rangka HUT TNI 79 Di Silang Monas Jakarta

Babi Babu, sebuah naskah berat karya Rachman Sabur yang seharusnya mengguncang emosi penonton, justru menjelma menjadi sebuah tontonan yang lebih menggelitik perut.

Adalah Windi Dwi Saputri, mahasiswa jurusan seni teater Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, yang menjadi jantung dari pertunjukan itu.

Menyigi Simbolisasi Trauma dalam Gerak dan Sunyi Jejak Tak Terlihat

Ia menjadi pemeran Pelayan 1, sosok yang seharusnya menjadi simbol penderitaan dan perlawanan. 

Namun, dalam perjalanannya, Windi seakan tenggelam dalam bayang-bayang adiknya, Tika namanya, berperan sebagai Pelayan 2.

Malin Bukan Anak Durhaka: Antara Lirih dan Dilema dalam Monolog Malin Kundang

Pementasan Babi Babu

Photo :
  • Iis Wulandari

Di malam itu, Teater Arena Mursal Einstein pun, menjadi saksi lahirnya berbagai ekspresi seni panggung dalam pementasan Babi Babu.

Halaman Selanjutnya
img_title