Ketimpangan Karakter Windi dan Tika, Komedi Yang Mengaburkan Protagonis di Pementasan Babi Babu

Pementasan Babi Babu
Sumber :
  • Iis Wulandari

Windi memiliki bakat, namun penempatan peran dan persiapan tekniknya tampak belum optimal untuk menghadapi dinamika yang intens di atas panggung.

Menyigi Simbolisasi Trauma dalam Gerak dan Sunyi Jejak Tak Terlihat

Meski demikian, pementasan ini cukup berhasil menghadirkan gelak tawa melalui komedi absurdnya.

Warna menyuarakan kritik terselubung tentang pentingnya keseimbangan dalam pembagian peran, tersampaikan cukup baik. 

Malin Bukan Anak Durhaka: Antara Lirih dan Dilema dalam Monolog Malin Kundang

Pementasan ini tetaplah sebuah perayaan seni peran yang menghidupkan ruang teater. Setiap elemen, dari humor hingga kegetiran, menjadi bagian dari mozaik estetika yang, meskipun belum sempurna, tetap layak dikenang. 

Bagi Windi dan seluruh tim, pementasan ini adalah langkah berharga menuju panggung-panggung berikutnya, di mana cerita dan karakter bisa menemukan keseimbangan yang lebih matang. Semoga.

Indonesia Bakal Jadi Ibukota Budaya Dunia ?

Penulis : Iis Wulandari, Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang