Renyahnya Kudapan Khas Minang Ala Emak-Emak Teluk Kabung Utara
- Padang Viva/Andri Mardiansyah
Padang – Bagi anda yang doyan ngemil, tak salah jika sesekali lidah anda menjajal gurih dan lezatnya cemilan khas Minangkabau ala emak-emak yang tergabung dalam kelompok usaha Srikandi Nusantara yang berada dalam naungan rumah produksi Batuang di Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.
Meski rumah produksi yang melahirkan sejumlah varian cemilan ringan diantaranya Serundeng Lado Hijau, Rakik Maco, Stik Ikan dan Serundeng Lado Merah ini terbilang baru, namun kualitas maupun cita rasanya tak kalah lezat jika dibandingkan dengan hasil produksi serupa lainnnya. Masing-masing produk, hanya dibandrol dengan harga Rp 15 ribu per bungkus.
Menariknya, selain harga yang terjangkau, setiap transaksi, tidak menggunakan kantong kresek sebagai pembungkus produk yang dibeli oleh konsumen, melainkan menggunakan tas berbahan dasar kain yang dijahit sedemikian rupa oleh emak-emak Teluk Kabung Utara.
Tujuannya tak lain agar, lebih ramah lingkungan dan mengurangi jumlah sampah plastik yang saat ini menjadi persoalan lingkungan hidup yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
Sejak berdiri pada tahun 2018 silam, rumah produksi Batuang yang diketahui dibawah binaan PT Pertamina dan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Human Initiative, Sumatera Barat itu, terus berjibaku, mencari celah agar produk sederhana namun bercita rasa tinggi yang dihasilkan, mampu menembus pasar-pasar Nasional bahkan Mancanegara.
Upaya TBBM Teluk Kabung dalam memberdayakan masyarakat Kelurahan Teluk Kabung Utara pada tahun ini kata Ahmed, difokuskan pada tiga program untuk mengoptimalkan potensi kreativitas yakni, pengembangan produksi olahan ikan seperti Stik Ikan, Keripik Ikan, Batuang Fish Nastar. Kemudian usaha pengelasan dan usaha jahit-menjahit.
Kepala program Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Human Initiative, Sumatera Barat, Alim Nuzuar menyebutkan, saat ini emak-emak yang tergabung dalam rumah produksi Batuang terdiri dari 15 orang. Dalam seminggu, mereka bekerja (memasak) sebanyak Dua kali.