Layanan Makin Digital, Makin Sadar Membayar

Mobile JKN dengan beragam layanan.
Sumber :
  • Dok.BPJS Kesehatan

Diungkapkan Yessy, hingga saat ini baru 110.587 peserta JKN di Padang teregistrasi Mobile JKN. Padahal dalam Mobile JKN bukan bisa daftar REHAB saja, namun juga membantu peserta mengurus berbagai keperluan secara online. Apalagi, layanannya terhubung dengan 23 rumah sakit, dan 1 balai setara klinik utama di Kota Padang. 

"Jadi kita memang berharap pengguna layanan digital seperti Mobile JKN di Padang, dan Sumbar umumnya bisa meningkat agar pelayanan juga lebih cepat," harapnya.

Pada sisi lain, Pemerintah Sumatera Barat terus berupaya untuk meningkatkan jumlah penerima JKN-KIS. Tujuannya untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi masyarakat agar berefek positif pada produktivitas dan kesejahteraan ke depannya.

"Dari penganggaran, bahkan kita bantu 50 persen iuran JKN-KIS masyarakat dari alokasi anggaran APBD provinsi," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat ditemui, Rabu (31/8). 

Dia menyebut juga bersinergi dengan BPJS Kesehatan, Pemda kabupaten dan kota dalam rangka memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Kendati begitu, dia sangat beharap JKN-KIS yang diberikan kepada masyarakat harus tepat sasaran. 

"Kita terus mengevaluasi, dan nanti kita petakan lagi dari daerah mana saja yang belum. Harapan kita 100 persen masyarakat Sumbar terdaftar di BPJS Kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya ungkap Mahyeldi, pada 10 Januari 2022, Pemprov Sumbar juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Deputi Direksi BPJS Kesehatan Sumbagteng Jambi, Eddy Sulistijanto Hadie tentang program JKN untuk PBPU dan BU yang didaftarkan pada Program Jaminan Kesehatan Sumbar (JKS) Sakato.

"Dalam nota kesepakatan itulah, kita dari provinsi menyiapkan anggaran untuk tahun 2022 ini sebesar 95 miliar rupiah, demi memberikan layanan jaminan kesehatan kepada masyarakat," tutupnya.

Sebelumnya mengakhiri wawancara, Mahyeldi juga sangat mengapresiasi penuh dengan banyaknya layanan digital yang dilahirkan BPJS Kesehatan. Harapannya, dengan beragam layanan hanya dalam genggaman ini masyarakat semakin termotivasi gotong-royong dalam JKN, apalagi bagi generasi milenial yang mayoritas familiar dalam digitalisasi.*