Aliansi BEM SB Nyatakan Mosi Tak Percaya Terhadap Gubernur Sumbar

Aliansi BEM Sumatera Barat. Foto/Wahyu Saputra
Sumber :

Padang – Puluhan mahasiswa di Padang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar). Mereka protes terkait UU Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.

Ini Ketentuan Pendaftaran Bagi Calon Penerima KIP Kuliah Tahun 2024

Sebelum mengakhiri aksi, puluhan mahasiwa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sumatera Barat itu, menyatakan mosi tak percaya terhadap gubernur dan wakil gubernur Sumbar.

"Hari ini, kami nyatakan mosi tak percaya kepada gubernur maupun wakil gubernur Sumbar," tegas Korpus BEM SB, Irwandi di tengah guyuran hujan, Rabu (15/6).

Pendaftaran Program KIP Kuliah Merdeka Tahun 2024 Resmi Dibuka

Mosi tak percaya itu, lanjut Irwandi, lantaran gubernur dan wakil gubernur Sumbar selalu ingkar janji untuk audiensi. Apalagi, kedua pemimpin Sumbar itu disebut juga tak pernah menjumpai peserta aksi.

"Hari ini kami turun ke jalan, jika waktu seminggu tidak ada respon dari Pemprov Sumbar, kita akan mengerahkan massa lebih banyak lagi," ujarnya.

UGM Minta Maaf Lantaran Pratikno dan Ari Dwipayana Terlibat Dalam Hancurnya Demokrasi

Perwakilan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang, Yodra, juga menambahkan, mosi tak percaya itu sebagai bentuk kecewa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM SB selama ini.

Dalam orasinya, Yodra mempertanyakan alasan gubernur atau wakil gubernur Sumbar takut menemui mahasiswa. Hal ini dibuktikan setiap aksi, mahasiswa hanya disambut dengan kepala dinas, atau kepala bidang tertentu.

"Setiap kali aksi, kita hanya dihadapkan dengan bawahannya, kepala bidangnya, kenapa tak berani menghadapi mahasiswa, kita perlu audiensi, kita perlu bertemu dengan gubernur," teriaknya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang aksi unjuk rasanya ini juga diikuti oleh puluhan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Jalan Sudirman, depan Kantor Gubernur Sumbar. Mereka menuntut kesejahteraan buruh, yakni dengan menolak UU Cipta Kerja.

Perwakilan Pemprov Sumbar, Wahendra W menyebutkan gubernur dan wagub Sumbar disebut sedang tidak ada di lokasi. Alhasil, tuntutan puluhan mahasiswa itu ditandatangani dan berjanji akan menyampaikan ke gubenur dan wagub Sumbar nantinya.