Karhutla Ancaman Serius Musim Kemarau Tahun Ini

Ilustrasi Karhutla
Sumber :
  • Padang Viva/Andri Mardiansyah

Padang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut jika, Indonesia akan mengahdapi musim kemarau yang lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya. 

Banjir Terjang Lima Kecamatan di Soppeng, 2.957 Jiwa Terdampak

Kondisi ini, lantaran dipengaruhi oleh peristiwa El Nino yakni, suatu fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. 

Menurut Suharyanto, diprediksi potensi kejadian karhutla nya lebih besar dari tiga tahun terakhir. Data sementara per 1 Juni 2023, tercatat sudah ada 112 kejadian karhutla di tanah air. 

Satu Warga Tewas Akibat Banjir Sidenreng Rappang 

Sementara itu, ada tujuh wilayah yang akan mendapatkan perhatian khusus dari BNPB antara lain Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur. Hingga saat ini, status siaga darurat bencana karhutla dan kekeringan telah ditetapkan di seluruh provinsi tersebut per 29 Mei 2023.

"BNPB akan lebih fokus dalam upaya pencegahan hingga penanganan darurat bencana hidrometeorologi kering, mulai dari antisipasi kebakaran hutan dan lahan hingga kekeringan akibat faktor cuaca. Karena, prediksi BMKG di tahun ini kemaraunya lebih kering,"kata Suharyanto, Rabu 7 Juni 2023.

Banjir dan Longsor di Luwu Telan 14 Korban Jiwa, 1.385 KK Terdampak

Adapun menurut data sementara per 1 Juni 2023, sudah ada 112 kejadian karhutla di Tanah Air. Sementara itu ada tujuh wilayah yang akan mendapatkan perhatian khusus dari BNPB yang meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur. Hingga saat ini, status siaga darurat bencana karhutla dan kekeringan telah ditetapkan di seluruh provinsi tersebut per 29 Mei 2023.

Suharyanto menilai, ketujuh provinsi prioritas itu memang menjadi langganan bencana karhutla setiap tahunnya. Oleh sebab itu, mantan Pangdam V Brawijaya itu akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan karhutla berjalan dengan baik sehingga dampak terburuk dapat diminimalisir.

Bertolak Ke Riau

Pada ini kata Suharyanto, ia bertolak menuju Provinsi Riau untuk memimpin rapat koordinasi penanganan karhutla bersama seluruh unsur forkopimda se Provinsi Riau. Tak itu saja, ia pun dijadwalkan akan meninjau titik lokasi karhutla secara langsung melalui udara.

Sebelumnya, BNPB juga telah mendukung operasi penanganan karhutla di Bumi Lancang Kuning dengan menyiagakan helikopter untuk patroli hingga water boombing. 

Di sisi lain, BNPB bersama BRIN, BMKG dan TNI juga mengupayakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan.