Selat Taiwan: Dua Nelayan Tiongkok Meninggal Setelah Kejar-kejaran dengan Penjaga Pantai Taiwan
- Dok BBC
Padang – Dua nelayan Tiongkok dilaporkan tenggelam setelah kejar-kejaran dengan penjaga pantai Taiwan di perairan lepas kepulauan Kinmen, utara Taiwan.
Otoritas Taipei menyatakan bahwa kapal nelayan tersebut masuk tanpa izin ke perairan Taiwan pada hari Rabu. Saat pihak berwenang melakukan pengejaran, kapal terbalik, menurut laporan dari BBC, Jumat, 16 Februari 2024.
Reaksi keras datang dari Beijing, yang menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut, menggambarkannya sebagai tragedi yang melukai perasaan rekan-rekan Tiongkok di kedua sisi Selat Taiwan.
Kinmen, terletak hanya 3 km dari pantai tenggara Tiongkok, merupakan titik tegang antara Tiongkok dan Taiwan. Tiongkok memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, yang pada akhirnya harus bersatu dengan Tiongkok, dan tidak mengecualikan penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan ini.
Wakil Komandan Penjaga Pantai Kinmen, Chen Jinwen, mengkonfirmasi bahwa dua nelayan selamat dan kondisinya stabil, sementara upaya untuk menyelamatkan dua nelayan lainnya tidak berhasil. Penjaga Pantai melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Kejaksaan Kinmen, dan keluarga korban sedang dihubungi melalui saluran resmi.
Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan semakin meningkat, dengan pemilihan presiden baru di Taiwan pada bulan Januari yang dianggap Beijing sebagai tindakan separatis.
Kantor Urusan Taiwan di Tiongkok meminta otoritas Taiwan untuk menyelidiki insiden tersebut dan menawarkan bantuan kepada keluarga korban.
Juru bicara kantor tersebut, Zhu Fenglian, menuduh pemerintahan Taiwan menggunakan berbagai alasan untuk menyita kapal penangkap ikan Tiongkok secara paksa dan melakukan tindakan berbahaya terhadap nelayan. Dia menyatakan keyakinan Beijing bahwa masyarakat di kedua sisi Selat Taiwan adalah satu keluarga.