Tragedi Banjir Lahar Dingin Semeru: 3 Warga Lumajang Meninggal Dunia
- Pixabay.
Padang – Banjir lahar dingin, dipicu oleh hujan deras di wilayah Gunung Semeru, mengakibatkan meluapnya debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis 18 April 2024 pukul 19.30 WIB.
Akibatnya, sembilan kecamatan terdampak, yakni Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh, karena meluapnya tiga Daerah Aliran Sungai tersebut.
Sebanyak empat rumah warga, satu sepeda motor, 24 unit DAM irigasi, dan 17 jembatan mengalami kerusakan berat. Delapan jembatan putus total akibat luapan lahar dingin dari DAS Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari bilang, kondisi ini menyebabkan penutupan akses jalan Nasional Lumajang – Malang via Piket Nol Pronojiwo, yang saat ini masih dalam penanganan PT. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN Jawa-Bali).
"BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan tiga korban meninggal dunia, dengan satu warga meninggal dunia karena tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia karena terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro,"kata Abdul Muhari, Sabtu 20 April 2024.
Sementara itu kata Abdul, pada pukul 18.30 WIB, Pos Pantau Gunung Api Semeru mencatat amakan 40mm overscale. PVMBG mengimbau kepada penduduk di sekitar Daerah Aliran Sungai untuk berhati-hati dan siaga, serta meningkatkan kewaspadaan karena kabut di puncak gunung dan hujan, serta potensi Awan Panas yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan terus melakukan asesmen, membersihkan material lahar dingin, dan memantau dampaknya ke aparat Kecamatan, Kelurahan, dan Desa setempat,"tutup Abdul Muhari.