Gunungapi Iya di Ende Naik Status Level III
- ANTARA/Shutterstock/pri
“Kami harap masyarakat tetap waspada. Untuk Pemerintah Kabupaten Ende saya harap dapat belajar dari Lewotobi Laki-Laki. Segala hal yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas, karena itu adalah hukum tertinggi,” ujar Suharyanto, Sabtu 9 November 2024.
Sebagaimana yang dikabarkan sebelumnya, Erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki telah menyebabkan sebanyak 9 warga meninggal dunia, 31 orang luka berat dan 32 lainnya harus mendapatkan perawatan intensif. Selain itu, sebanyak 10.777 jiwa harus mengungsi di delapan lokasi yang berbeda.
PVMBG juga telah menetapkan perluasan kawasan rawan bencana (KRB) secara sektoral hingga sembilan kilometer dari kawah utama Gunungapi Lewotobi Laki-Laki.
Adapun KRB I berjarak 2 kilometer yang harus dikosongkan karena berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran lava, guguran lava dan gas beracun. Pada KRB I ini juga sangat berpotensi tertimpa lontaran batu pijar dan hujan abu lebat.
Selanjutnya KRB II berada di radius lima kilometer yang masih berpotensi terlanda aliran awan panas, aliran lava dan guguran lava, termasuk lontaran batu pijar dan hujan abu lebat. Kemudian KRB III adalah kawasan yang berpotensi terlanda aliran lahar hujan atau banjir lahar dingin, termasuk hujan abu dan lontaran batu pijar.
Kemudian pada jarak sembilan kilometer pada sektor barat daya - barat laut, PVMBG juga merekomendasikan agar wilayah tersebut dikosongkan dari seluruh aktivitas manusia karena berpotensi tertimpa lontaran batu pijar dan hujan abu lebat.
Sebelumnya, lubang dengan diameter mencapai 13 meter dan kedalaman 4 meter ditemukan di Desa Klatanlo yang berjarak hanya empat kilometer dari kawah utama Gunungapi Lewotobi Laki-Laki.