Dokumenter Surau dan Sasaran Sudah Tayang
- S Metron
Di samping itu kata Metron, sejumlah narasumber yang berkompeten juga dilibatkan dalam dokumenter ini. Tim juga sudah mewawancarai pakar mengenai Surau dan pakar mengenai pariwisata,” kata Adi Osman selaku produser.
Para nasarumber yang tampil dalam dokumenter di antaranya ialah Buya Zuari Abdullah, Buya Apria Putra, serta pengamat pariwisata dari Universitas Andalas, Donny Erros.
“Ada fungsi surau yang menjadikannya berbeda dengan tempat pendidikan di rumah suci di dunia. Surau, pada suatu masa, ia akhirnya juga tempat belajar alifbata adat Minangkabau,"ujar Adi.
Sementara itu, Buya Apria Putra menjelaskan, tautannya silek di atas surau dan laman. Silek batin, Silek lidah dan bungo Silek. Dua wahana itu terus berkelindan, tarik-menarik, sebelum akhirnya menyatu. Menjadi lokasi segi tiga paling penting dalam kehidupan manusia Minangkabau bersama rumah gadang dan balai adat.
Dokumenter Surau dan Sasaran sendiri, adalah program Dinas Pariwisata Sumatera Barat yang merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan Surau dan Sasaran sebagai subjek pariwisata, dengan dukungan dana Pokir Ketua DPRD Sumbar Supardi.
Di samping memproduksi dokumenter, Dinas Pariwisata Sumbar, masih dengan dukungan dana Pokir Ketua DPRD Sumbar Supardi, juga memproduksi film fiksi berjudul Ke Surau, Aku Kembal.
Flm fiksi ini berkisah soal perjalanan seorang pemuda ke surau-surau tua di Agam, Payakumbuh, dan 50 Kota. Setelah kembali dari perjalanan itu, ia lalu berupaya menghidupkan kembali Surau di Kampungnya. Film fiksi ini akan segera tayang dalam waktu dekat.