Dinilai Lecehkan Profesi Wartawan, Ramlan Nurmatias Dituntut Minta Maaf Secara Terbuka
- Istimewa
"Lagian kerjasama itu sudah ada dari dulu-dulunya. Bahkan di zaman Pak Ramlan jadi wali kota juga ada, walaupun media yang kerjasama dulu tidak sebanyak sekarang. Lalu, kenapa mempermasalahkannya sekarang?,"
Akibatnya, pernyataan Ramlan telah membuat insan pers Bukittinggi terluka dan memintanya untuk melakukan klarifikasi.
"Jangan salahkan wartawan atau media jika nantinya ada yang memboikot pemberitaan Pak Ramlan karena mengabaikan permasalahan ini," ujarnya.
Salah seorang anggota Wartawan Muda Bukittinggi, Hatta Rizal mengatakan Ramlan Nurmatias tidak etis dan sangat melecehkan serta merendahkan profesi wartawan.
"Dia harus minta maaf secara terbuka karena telah membuat insan pers Bukittinggi terluka. Kami juga menuntut klarifikasi pernyataan Ibra Yaser," kata Hatta Rizal.
Senada, Ketua PWI Bukittinggi, Ikhwan Salim sesalkan pernyataan mantan Wali Kota Bukittinggi 2015-2020 itu dan membantah wartawan digaji oleh Pemko Bukittinggi.
"Wartawan tidak digaji, namun ada perjanjian publikasi antara media atau perusahaan (bukan wartawan) terkait pemberitaan kegiatan pemerintah," kata Ikhwan Salim.