Tanah Sikerei Dihoyak Gempa Tiga Kali, Gubernur Sumbar Ikut Prihatin

Masyarakat Kepulauan Mentawai
Sumber :
  • BPBD Mentawai

Padang – Pascagempa yang mengguncang Tanah Sikerei, Sumatera Barat, pada Senin (29/8) tiga kali beruntun mengakibatkan ratusan KK terpaksa mengungsi ke daerah ketinggian.

Gubernur Sumbar Tekankan Kolaborasi untuk Percepatan Pembangunan Sawahlunto

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan keprihatinannya terhadap peristiwa gempa magnitudo (M) 6,4 yang menimpa masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai tersebut.

“Atas nama Pemprov Sumbar, saya menyampaikan ikut berduka atas musibah gempa di Mentawai,” ungkap Mahyeldi diterima VIVA Padang secara tertulis.

Kepala BNPB Sebut HKBN Tonggak Kebangkitan Kesadaran Bencana di Indonesia

Dikatakan politisi PKS itu, dirinya terus memantau perkembangan dari dampak yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Data sementara yang saya terima, gempa berdampak kerusakan terhadap sekolah dan rumah ibadah gereja di Mentawai. Belum ada korban jiwa,” ungkapnya.

Dia mengaku, juga sudah menginstruksikan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar untuk melakukan koordinasi dengan BPBD Kepulauan Mentawai, dan Pemkab Mentawai terkait kondisi, perkembangan dampak atau korban akibat gempa. 

Koper CJH Maksimal 32 Kg, Simak Penjelasan Kemenag Sumbar

Dengan adanya musibah gempa bumi di Mentawai ini, Mahyeldo mengimbau seluruh masyarakat Sumbar agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi gempa yang mungkin terjadi. Termasuk antisipasi terhadap potensi gempa ke depannya.

“Kesiapsiagaan perlu ditingkatkan, sehingga korban bisa diminimalisir. BPBD se-Sumbar juga agar mengingatkan masyarakat melakukan sosialisasi dan kewaspadaan terhadap gempa dan bencana lainnya. Masyarakat juga harus waspada dan memiliki pemahaman apa yang dilakukan saat gempa terjadi,” imbaunya.

Selain itu, Mahyeldi juga meminta BPBD Sumbar agar melakukan pengecekan kembali dan memastikan alat peringatan dini early warning system (EWS) dapat berfungsi. Tujuannya agar bisa mendeteksi lebih awal bencana gempa yang terjadi dan mengurangi resiko jatuhnya korban.