BNPB Distribusikan Logistik Bantuan Untuk Penyintas Gempa Mentawai
- PRB Sumatra Barat
Padang – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Novriadi menyebutkan bahwa, bantuan logistik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini sudah diterima dan mulai disalurkan kepara para penyintas gempabumi magnitudo 6.4.
Novriadi bilang, bantuan berupa Dua ton beras dan 40 kardus mi instan itu, akan memenuhi kebutuhan pangan para penyintas yang berasal dari tujuh dusun di desa Simalegi. Hingga kini, ribuan penyintas masih bertahan di titik pengungsian lantaran masih merasa khawatir akan gempa susulan.
“Bantuan logistik BNPB, telah tiba di Desa Simatalu dan diterima oleh pejabat desa setempat. Desa Simatalu menjadi salah satu wilayah yang terdampak gempabumi dengan jumlah warga pengungsi paling banyak, termasuk Desa Simalegi,”kata Novriadi, Kamis 1 September 2022.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai kata Novriadi, menyampaikan rasa terima kasih kepada BNPB atas dukungan yang diberikan. Logistik yang disalurkan, sangat berarti bagi warga terdampak. Apalagi mengingat kemarin pasokan kebutuhan pangan di Desa Simatalu dan Desa Simalegi hanya mencukupi untuk dua hari saja.
“Terima kasih kami ucapkan kepada BNPB atas dukungan logistik yang telah dikirimkan kepada kami untuk mendukung pemenuhan kebutuhan bagi warga terdampak. BNPB cukup besar perhatiannya kepada Kepulauan Mentawai,” tutup Novriadi.
Diketahui, merujuk BMKG, BNPB mencatat hingga kemarin sudah 13 kali gempa susulan dengan kekuatan dari M 3.5 hingga maksimum M 6.4 di wilayah Mentawai. Rangkaian gempa tersebut, terjadi di segmen megathrust Mentawai yang diketahui menyimpan potensi energi gempa hingga M 8.9, dan berpotensi mampu memicu tsunami.
Dampak kerusakan yang dilaporkan atas gempabumi itu meliputi satu gedung SMP N 3 Simalegi rusak ringan, satu unit SDN 11 Simalegi rusak berat, satu gedung Puskesmas Betaet rusak ringan, satu gereja rusak ringan, satu gedung aula kantor camat Siberut Barat rusak ringan dan lainnya masih dalam pendataan.
Guncangan gempabumi yang dirasakan cukup kuat di Pulau Siberut itu juga telah memaksa 2.326 warga mengungsi ke perbukitan. Penambahan jumlah pengungsi tersebut, dipicu adanya kekhawatiran masyarakat apabila terjadi gempabumi susulan yang dapat berpotensi tsunami. Sementara itu hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa dan situasi serta kondisi cukup aman terkendali.