Indonesia Alami Krisis Dokter Spesialis

Ilustrasi Dokter
Sumber :
  • Pixabay

Padang – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap fakta jika Indonesia saat ini, mengalami krisis ketersediaan dokter spesialis. Kondisi ini, disebabkan lantaran oleh kurangnya angka produksi dan tidak meratanya distribusi dokter spesialis ke seluruh Indonesia.

Di Gelaran CFD, Pemkab Solsel Suguhkan Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan

Untuk mengatasi itu kata Budi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan segera membuka peluang beasiswa bagi dokter spesial secara secara masif pada tahun 2024 mendatang. 

"Rencananya, akan ada 2.500 beasiswa dokter spesialis,"kata Budi Gunadi seperti diberitakan laman viva, Sabtu 17 Desember 2022.

Kemenag dan Kemenkes Siapkan Skema Baru Syarat Istitha'ah Kesehatan dan Pelunasan Biaya Haji 2024

Menkes Budi menilai, krisis dokter spesialis ini tidak cukup mampu untuk melayani kebutuhan layanan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. 

Maka dari itu, kita butuh melakukan pembaharuan sistem untuk meningkatkan jumlah produksi serta upaya pemerataan dokter spesialis di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Kemenkes Gelar Vaksinasi Cacar Monyet di Jakarta, Sasar Laki-Laki yang Pernah Berhubungan Seksual Be

Upaya pemenuhan ini kata Budi, dilakukan melalui Academic Health System (AHS). Bertujuan memastikan lebih banyak dokter yang terfasilitasi untuk bisa mengenyam pendidikan dokter spesialis berbasis universitas (university based). Serta didukung pula melalui sistem baru yakni pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital based).

Kemenkes pun lanjut Budi, ikut menggandeng Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis.

Contohnya, dari yang semula 300, menjadi 600 di tahun 2022, menjadi 1.600 di tahun 2023, dan tahun 2024 akan disediakan sebanyak 2500 beasiswa untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri.

"Ini merupakan implementasi dari transformasi sistem kesehatan pilar kelima yakni transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Adanya beasiswa pendidikan ini diharapkan bisa mempercepat pemenuhan jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis yang nantinya dapat tersebar secara merata di seluruh pelosok Tanah Air,"tutup Menkes.