Festival Maek: Menyatukan Seni dan Budaya 

Workshop Kekaryaan Festival Maek
Sumber :
  • Padang Viva

“Karya ini bisa dikatakan semacam translasi dari hubungan-hubungan tersebut”, ujarnya.

Puncak Festival Tunas Bahasa Ibu di Bali Tahun Berlangsung Meriah

Sendi Orysal juga mengatakan hal senada. Ia bilang ingin mengeksplorasi kemisteriusan menhir dan tebing-tebing eksotis yang mengurung Maek menjadi musik.

“Maek adalah peradaban tua yang penuh misteri, dengan menhir-menhir dan panorama alamnya. Ini sangat menarik untuk diolah menjadi musik,” kata Sendi.

3 WNI Asal Kabupaten Agam Berhasil Dievakuasi dari Lebanon

Menhir-menhir warisan peradaban masa lalu di Maek memang mengandung banyak cerita yang belum terungkap. Banyak kisah tersimpan di baliknya. Para peneliti misalnya, mengatakan bahwa menhir bukan benda mati belaka. Lebih dari itu, ia punya kisah panjang, bagian dari perkembangan sejarah yang panjang.

Selain untuk menyimbolkan kematian, mennhir juga menyimbolkan kehidupan. Selain digunakan sebagai nisan, menhir juga dibangun untuk menandakan lahirnya seorang anak.

Operasional Angkutan Barang KAI Divre II Sumatera Barat Meningkat 40 Persen 

Hal-hal serupa itulah yang salah satunya yang akan direspon oleh para seniman yang berkolaborasi bersama anak nagari Maek, terang Direktur Program Festival Maek Roby Satria.

“Program-program Festival Maek, dirancang agar masyarakat Maek bisa terlibat aktif dalam merespon secara kreatif serta mengembangkan warisan-warisan budaya Maek” tambah Roby.

Halaman Selanjutnya
img_title