Sejarah Dibalik Lezatnya Rendang Minangkabau
Padang – Rendang?, membayangkan saja sudah menerbitkan selera. Daging hitam yang empuk luar dalam ditambah dedak yang bertaburan dengan aroma yang khas sudah barang pasti, menjadikan kuliner khas asal tanah Minangkabau ini, menjadi pilihan utama.
Rendang kini, kian terkenal. Ada di mana-mana, terutama di rumah makan Padang. Masakan satu ini juga populer di kalangan negara- negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand.
Bahkan, CNN International, stasiun televisi dunia, menobatkannya sebagai masakan terlezat di dunia. Rendang, diletakkan pada nomor satu dari 50 masakan di dunia sebagai hidangan terlezat di dunia. Penobatannya, pada tahun 2011 yang lalu. Hebat, bukan? Tak salah, memang. Burger King, juga sudah membuat rendang burger pada tahun 1987 silam.
S. Metron Masdison praktisi rendang menegaskan, rendang sudah barang tentu berasal dari tanah Minangkabau. Tak bisa diklaim oleh daerah lain atau juga negara lain. Bicara soal rendang, tak hanya bicara soal makanan saja. Ada sejarah dan adat istiadat yang melekat.
Kata Metron, ada kaitan yang sangat erat antara rendang dengan adat istiadat. Rendang, melambangkan kebesaran sebuah nagari (desa). Jadi, dalam acara apa pun, rendang mesti ada. Tanpa rendang, jamuan makan bisa batal. Ada juga kaitan makanan ini dengan kebiasaan orang Minang. Orang Minang suka merantau. Maksud merantau adalah pergi ke negeri lain, mencari penghidupan yang lebih baik.
Dahulu kata Metron, jika seorang pemuda akan merantau maka ibunya membekalinya dengan rendang. Hal itu, karena rendang tahan lama. Rendang bisa tahan sebulan, bahkan ada juga yang bisa tahan sampai empat bulan. Kalau merantau, orang Minang suka berdagang. Juga, membuka rumah makan. Salah satu sajiannya tentu saja Rendang. Merantau, menjadikan Rendang dikenal sampai di negeri-negeri lain, tidak hanya di Nusantara bahkan juga Eropa dan Amerika.
Dongeng Tentang Rendang