Deteksi Kesehatan Siswa, Pemkab Solsel Berikan layanan Fisioterapi
- Pixabay
Padang – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memberikan pelayanan fisioterapi bagi siswa di SMA N 3 Solok Selatan. Pemberian fisioterapi dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang lalu itu, guna mendeteksi lebih dini kondisi kesehatan para siswa.
Bupati Solok Selatan Khairunas menyebutkan, dengan terdeteksi lebih dini kondisi kesehatan siswa, maka kedepan diharapkan tidak ada kendala kesehatan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Terlebih lagi bagi yang membutuhkan persyaratan kesehatan.
"Kegiatan tes fisioterapi ini untuk mengetahui sedini mungkin bagi anak-anak apakah ada kelainan fisik dan motorik sehingga bisa diberikan rekomendasi dan mendapatkan penanganan lebih cepat,"kata Khairunas melalui keterangan resminya, Kamis 10 November 2022.
Berkaitan dengan pelayanan fisioterapi ini, Khairunas berharap seluruh siswa dapat untuk mengikuti sebaik-baiknya karena saat ini sudah di SMA. Setelah ini, harus tentukan pilihan masuk perguruan tinggi sesuai minat dan tak tertutup kemungkinan ikut tes sekolah kedinasan seperti polri, TNI atau bekerja di instansi yang memiliki persyaratan kesehatan.
Khairunas juga bilang, baik kepala sekolah maupun para guru untuk terus meningkatkan kompetensi. Sebab, kualitas tenaga pendidik nantinya akan berdampak pada kualitas peserta didiknya.
Terpisah, dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Kesehatan dr. Pendewal mengatakan, tujuan kegiatan yang dilakukan ini untuk menjaring kelainan fisik atau fungsi motorik pada siswi SMAN 3 Solok Selatan sehingga mendapat rekomendasi penanganan yang tepat.
"Pada dasarnya, tujuan fisioterapi adalah mengembalikan fungsi tubuh yang normal setelah terkena penyakit atau cedera. Jika tubuh menderita penyakit atau cedera permanen, fisioterapi dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya. Tindakan fisioterapi bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik itu penanganan secara manual maupun menggunakan alat,"ujarnya.
Lebih lanjut, dijelaskan dr. Pendewal, terdapat beberapa kondisi pasien yang membutuhkan fisioterapi seperti gangguan sistem saraf, gangguan pada otot kerangka tubuh, penyakit kardiovaskular, dan gangguan pernafasan.
“Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih dini sehingga dapat diketahui jumlah siswa yang terdeteksi dini kelainan fungsi motorik,”tutup Khairunas.