Harimau Jantan Dari Tanah Nalo Gedang Kembali Ke Habitat

Lepas liar harimau dari desa Nalo Gedang. Sumber Foto/BKSDA Jambi/KLHK
Sumber :

Padang – Seekor harimau sumatra berjenis kelamin jantan dari tanah Nalo Gedang, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Marangin, Jambi, kembali ke habitat aslinya. Si Ninek (sebutan lain harimau di Jambi) ini, dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Selasa 31 Mei 2022.

KLHK Perkuat Kapasitas SDM dalam Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon

Harimau dengan usia kisaran sembilan tahun ini, merupakan individu yang berhasil diselamatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dari lokasi konflik di Desa Nalo Gedang pada 21 april 2022.

Pasca di evakuasi dari lokasi konflik, si raja rimba ini lalu mendapatkan perawatan intensif di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi di Desa Mendalo Darat selama kurang lebih 40 hari. 

Foto Lepas Liar Baning Cokelat

Selama berada di TPS, kondisi kesehatannya terus dipantau oleh petugas. Proses pemberian pakan hidup juga rutin dilakukan sebagai upaya menjaga insting liarnya agar ketika kembali ke habitat, individu ini bisa bertahan.  

“Harimau yang dilepasliarkan ini, merupakan hasil upaya penyelamatan dari konflik manusia dengan harimau sumatera di Desa Nalo Gedang. Lepas liar dilakukan mulai pukul 13.00 WIB,”kata Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh melalui keterangan resmi yang diterima, rabu 1 Juni 2022.

Membandel 15 Pendaki Asal Medan Diamankan Petugas BKSDA Sumbar 

Translokasi menggunakan helikopter. Sumber Foto/BKSDA Jambi/KLHK

Photo :
  • -

Rahmad Saleh bilang, proses lepasliar harimau ini dilaksanakan langsung ditengah Kawasan pada zona inti TNKS dengan ditranslokasi menggunakan helikopter. Tim yang terlibat ada yang dari Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumberdaya Genetik, BBTNKS, dan BKSDA Jambi.

“Proses penerbangan, dibagi tiga. Penerbangan pertama mengangkut sepuluh personil, lalu membawa satwa harimau dan terakhir pengambilan kandang transport dari lokasi lepas liar,”ujar Rahmad.

Hasil survei yang dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat bersama dengan Flora Fauna Internasional sebelumnya, menjadikan kawasan hutan TNKS ini sebagai pilihan lokasi lepasliar.