Pilunya Rekaman Dokter Aulia Risma Dengan Sang Ayah Sebelum Bunuh Diri
- Viva/ist
Larangan membeli makan-minum ke kantin ini memaksa dokter Aulia meminta tolong temannya. Alhasil ia harus merogoh kocek lebih untuk membeli sebotol air minum.
“Aku nggak boleh ke kantin dan minimarket sama sekali pah, akhirnya aku minta tolong CS (customer service), aku kasih uang 50 ribu buat dia,” imbuhnya.
Lika-liku menjadi mahasiswi PPDS itu harus dijalani dokter Aulia. Beberapa kali ia sempat ingin keluar, namun tidak berani lantaran harus membayar sejumlah biaya penalti.
Terkait hal ini, belakangan pihak Kementerian Kesehatan sudah memberi keterangan bahwa, jika ada mahasiswa ingin menyudahi PPDS, tidak ada penalti atau biaya apapun yang harus dibayar.
“Pah, bener-bener ya di sini (PPDS Undip) tuh programnya kacau-kacau. Aku tanya teman di UNS (Universitas Sebelas Maret) itu nggak 24 jam pah. Aku nggak tahu, aku bisa apa nggak pah,” demikian voice note Aulia Risma.