Pameran Seni Rupa Bertajuk 'Pulang' dari Komunitas Belanak Resmi Dibuka

Suasana pameran Komunitas Seni Belanak
Sumber :
  • Istimewa

Nama-nama pengkarya yang terlibat dalam pameran ini antara lain Ahmat Sarjoni, Ahmat Sofiyan, Alberto, Alif Prayono, Angga Deka Kurnia, Angga Elpatsa, Benny Saputra, Alfarizi Andrinaldi, Dika Andrian, Edi Bonetski, Erianto, Erlangga, Ermansyah, Ferdian Ondira Asa, Fitra Alex, Firdaus, Imam Teguh, Irvan Sawendri, Irwandi, Muhammad Ridwan, Ismail Zulfikar, Iswandi, Novando Mushil, Ridha Nur Safitri, Roni Buya, Sastra Adi Kusuma, Syahrial Yayan, Taufiq Hidayat, Thariq Munthaha, Jufri Gusrianto, dan Zekelver Muharam.

Tato David Da Silva Menggambarkan Kekuatan dan Keberanian

"Kemudian akan ada workshop dari Dangau Studio, Kaday Loket, Jeki Emrizon, Indonesiasia Studio, dan Monobi. Serta performance art dari Benny Saputra, Alfarizi Andrinaldi, Edi Bonetski, Febrian Maulana, Indra Gunawan, dan Zekalver Muharam," ujar Nando.

Tidak hanya menggandeng pelaku seni rupa dan performing art, para musisi juga akan turut meramaikan acara antara lain Hototo, Pelangi di Belanak, Lalang, Papan Iklan, Grego, Rules Eighteen, Sendingrasa, Dio Guitarra, dan Blue Moon.

Gamad, Seni Tradisional Minangkabau Jadi Fokus Utama Festival Gamad

Menurut Nando, salah satu rangkaian kegiatan yang paling dinantikan dalam peringatan ulang tahun Komunitas Seni Belanak adalah dipamerkannya karya rupa lukisan berjudul 'Pulang' yang berukuran besar dan terbagi atas panel-panel. 

"Di kalangan anggota Belanak, karya seni rupa ini tergolong legendaris mengingat usianya yang sudah belasan tahun karena tercipta sejak 2005, pengerjaannya yang serius, ukurannya yang besar, serta nilainya yang sangat merepresentasikan visi komunitas kami," katanya.

Penyair Luar Negeri dan Seniman Indonesa Lintas Disiplin Apresiasi Penyelenggaraan PPF 2023

Ia menjelaskan bahwa di balik karya lukis tersebut, selain memuat keindahan alam bumi tropis ala lukisan mooi indie, juga terdapat kritikan, dimana terdapat tirai yang menutupi sebagian lukisan yang memuat gambar sampah. 

"Berdasarkan arsip Belanak, karya ini mencerminkan pergeseran nilai di masyarakat Minangkabau yang bergerak terpengaruh perkembangan zaman, dengan dampak positif sekaligus negatif menyertainya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title