MASA Site-Specific Performance di Menhir Maek

Pertunjukkan di Festival Maek
Sumber :
  • Padang Viva

Lahirlah karya kolaborasi bertajuk “MASA”

Hendri Septa Berbagi Pengalaman Ketika Kuliah di Luar Negeri

Sendi juga menamai komposisi musiknya dengan nama yang sama dibantu Andre Dwi Wibowo. Mereka berdua berkolaborasi dengan  Febi Juliko, yang menggubah lirik, dan memainkan talempong.

Pandu Winata yang memainkan rabab dan gendang; M Danel dan Fito Septriawan membuat alat musik pukul serupa kentongan dari bambu; serta  Zahrati Saslabilah yang akan mendendangkan lirik gubahan Febi sembari ikut memainkan telempong.

Timnas U-17 Geber Latihan Fisik di Pulau Dewata

Sejak rangkaian penelitian di pertengahan 1980-an yang hasilnya tidak tersampaikan ke masyarakat itu, berbagai asumsi berkembang di masyarakat. Siapa para pendahulu yang mendirikan menhir-menhir itu? Bagaimana mereka hidup? Adat apa yang mereka pakai?.

Begitu banyak cerita tentang umur peradaban dan asal-usul manusia Maek. Begitu banyak asumsi soal kaitan Maek dengan sistem adat Minangkabau dan bahkan asal-usul masyarakat Minangkabau itu sendiri.

Festival Maek 2024 Resmi di Helat

Ini adalah situasi yang tak menentu, yang sampai batas tertentu menimbulkan semacam kegelisahan yang dipicu rasa kehilangan dan keterputusan dengan masa lalu. Mengutip catatan kuratorial, peradaban Maek itu sendiri adalah suatu terra incognita.

“MASA” bisa juga dilihat sebagai respon atas situasi tersebut. Di sepanjang pertunjukan, masing-masing tubuh penari yang bergerak merespon menhir-menhir di Situs Balai Batu dengan caranya sendiri-sendiri, juga bisa diposisikan sebagai cerminan respon umum masyarakat Maek atas situasi yang serba belum jelas tersebut.

Dari batu, ada sejarah yang terseret-seret dengan jejak yang panjang. Memeluk menhir akan dirasakan resonansinya. Simbol yang terukir justru akan menyentak-nyentak arteri dalam melepaskan guruh sampai melewati Bukit Posuak.

MASA merupakan pencarian identitas dengan melakukan bolak-balik gerak, timbul-tenggelam bunyi dari hilir-mudik panggung. MASA ingin menemukan simbol yang hilang pengertian oleh arus sungai. Mengklasifikasi bentuk batu yang meloncat-lenyap ke dalam hutan. Sekaligus, menyingkap narasi yang terkubur begitu dalam.

Halaman Selanjutnya
img_title