Malin Bukan Anak Durhaka: Antara Lirih dan Dilema dalam Monolog Malin Kundang
Senin, 9 Desember 2024 - 12:24 WIB
Sumber :
- Iis Wulandari
Malin Kundang Lirih juga dapat dimaknai sebuah usaha yang berani untuk mengubah paradigma. Malin bukan lagi sekadar anak durhaka, melainkan seorang individu yang terperangkap dalam dilema antara adat dan modernitas.
Dengan beberapa penyempurnaan, terutama dalam blocking dan eksplorasi properti, pertunjukan ini memiliki potensi untuk menjadi karya yang jauh lebih seimbang dan menggugah.
Dalam keheningan panggung, Malin Kundang Lirih menyampaikan pesan yang menggema bahwa, setiap legenda menyimpan sisi lain, yang hanya bisa ditemukan ketika kita mau mendengarkan lirihnya.
Penulis : Iis Wulandari, Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang