Rendang Untuk Penyintas Gempa Sudah Tiba Di Cianjur
- Diskominfo Sumbar
Padang – Bantuan rendang dari masyarakat Minangkabau untuk para penyintas gempabumi magnitudo 5.6 dan bencana longsor, sudah tiba di Cianjur, Jawa Barat. 1,2 ton banyaknya. Rendang ini, diterima langsung oleh Bupati Cianjur H. Herman Suherman, Jumat 25 November 2022.
Dihadapan Bupati, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeld imenceritakan bahwa pada tahun 2009 Ranah Minang juga mengalami hal yang sama. Dimana, gempabumi dengan kekuatan 7,9 SR sangat berdampak pada hancurnya bangunan yang porak poranda serta melumpuhkan perekonomian.
"Namun, dengan semangat dan bantuan dari seluruh masyarakat, provinsi tetangga serta beberapa pemerintahan provinsi dan daerah lain, kita bisa cepat bangkit dari kehancuran tersebut,"kata Mahyeldi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu 26 November 2022.
https://padang.viva.co.id/ragam-perkara/865-update-gempa-cianjur-sudah-310-warga-terkonfirmasi-tewas
Untuk kata Mahyeldi, pihaknya datang ke Cianjur atas rasa duka yang dalam. Sebagai makhluk sosial, maka sudah berkewajiban saling membantu saudara yang sedang ditimpa musibah.
"Rendang ini, merupakan salah satu bantuan yang kita berikan,"ujar Mahyeldi.
Dampak Kerusakan Gempa Cianjur
- Doc. Humas BNPB
Terpisah, Bupati Cianjur menyampaikan banyak terimakasih kepada Bapak Gubernur Sumbar dan masyarakat Sumbar, yang dengan ringan tangan membantu warga Cianjur yang sedang ditimpa musibah.
"Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ikatan Keluarga Minang (IKM) Cianjur yang ikut berpartisipasi membantu mendirikan posko bencana. Walau ada beberapa masyarakat Minang juga terdampak atas musibah ini, tetapi IKM Cianjur atas semangat budaya gotong royongnya jelas nyata dalam kejadian musibah ini,"ujar Herman.
Dampak Gempa Cianjur
- WAG Siaga Bencana
Herman menyebut, dengan adanya bantuan rendang ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak musibah. Menurutnya, situasi hingga saat ini masih ada beberapa lokasi longsor akibat gempa belum dapat dijangkau dengan kendaraan.
"Juga daerah yang terpencil masih sulit dilalui oleh kendaraan. Sehingga seluruh Bantuan terkendala dengan akses akan dilalui oleh peralatan berat dan mobil operasional tim penanggulangan bencana,"tutup Herman.
