Lima Isu Strategis Pembangunan Prioritas Solok Selatan di Tahun 2025

Bupati Solok Selatan Khairunas
Sumber :
  • Diskominfo Solok Selatan

Padang – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menetapkan lima isu strategis pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2025. 

Kelola Dana Miliaran, Aparatur Nagari Harus Paham Aturan dan Tupoksi

Menurut Bupati Solok Selatan, Khairunas, penetapan ini menjadi awal perencanaan jangka panjang 2025-2045 dan jangka menengah Nasional dan Daerah 2025 hingga 2030.

Khairunas pun menekankan bahwa program dan kegiatan tahun 2025 harus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan daerah, dan kesejahteraan masyarakat.

Alat Berat Siap Tempur, Jalan di Bomas dan Koto Baru Sudah Bisa Dilalui

"Perencanaan dan penganggaran tahun 2025 harus kreatif dalam mencari sumber pendanaan dari berbagai pihak," kata Khairunas, Selasa 27 Februari 2024.

Ia merinci, ke lima isu strategis itu antara lain, peningkatan daya saing sumber daya, penguatan ketahanan sosial masyarakat dan budaya, optimalisasi pengelolaan dan sumber daya alam, penguatan tata kelola pemerintah, penyediaan infrastruktur dan lingkungan hidup dan, tema dan Prioritas Pembangunan 2025

Solsel Raih Opini WTP Untuk Ke-8 Kali

Kelima isu strategis tersebut diterjemahkan ke dalam tema dan prioritas pembangunan tahun 2025, yaitu "Penguatan Ketahanan Sosial dan Persiapan Transformasi Ekonomi Untuk Mendukung Indonesia Emas 2045". Tema ini kata Khairunas, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Khairunas berharap keterlibatan aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan dunia usaha, dalam pelaksanaan pembangunan di Solok Selatan.

Sementara itu, Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda menambahkan bahwa dalam menetapkan perencanaan ini, seluruh Kepala Dinas harus jeli dalam menjaring program nasional untuk dialokasikan ke Solok Selatan, dengan tetap menyesuaikan kebutuhan di daerah.

"RKPD 2025 ini akan menjadi masa transisi pemerintah. Diharapkan program ini berkelanjutan sehingga harus dibahas secara detail," tutup Zigo.