Solok Selatan Kini Punya Duta Sorgum

Ilustrasi Sorgum
Sumber :
  • Pixabay

Padang – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatra Barat tampaknya kian serius menjadikan wilayah berjuluk Nagari Seribu Rumah Gadang itu menjadi sentra penghasil sorgum secara nasional.

PERNEFRI Sumbar, Riau, Kepri Gelar Edukasi Hipertensi di Solok Selatan

Pemerintah setempat selain bisa menargetkan sorgum sebagai sentra sumber pangan dan pakan, juga ingin menjadikan sorgum yang dihasilkan sebagai salah satu sumber energi pengganti batu bara dan bahan bakar minyak yang besar.

"Program Solsel menuju sentra sorgum nasional - Integrasi Pengembangan ekonomi Kerakyatan Berbasis Ketahanan Pangan, Ketahanan Pakan, dan Ketahanan Energi sudah dicanangkan kemarin. Diawali penandatanganan komitmen bersama dengan Wakil Menteri Pertanian,"kata Bupati Solok Selatan Khairunas, Kamis 1 Desember 2022.

Solok Selatan Pertama Di Indonesia Sediakan Mobil Antar Jemput Pasien Cuci Darah

Selain itu kata Khairunas, pihaknya juga sudah memilkiki duta Sorgum Solok Selatan. Duta sorgum ini terdiri dari elemen Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Penyuluh Pertanian yang akan mensosialisasikan semua hal yang berkaitan dengan sorgum ini ke masyarakat. Duta ini, sudah resmi dilantik.

Bupati Solsel Khairunas

Photo :
  • Diskominfo Solsel
Peringatan Hari Ginjal Sedunia di Solok Selatan: Menuju Masyarakat Peduli Kesehatan Ginjal

Khairunas berharap, para duta Sorgum ini daopat mensosialisasikan dengan baik apa saja yang berkaitan tentang sorgum. KIta juga berharap, seluruh pihak terkait secara sungguh-sungguh dan konsisten dengan menyediakan segala sumber daya yang ada sesuai peraturan perundang-undangan.

"Ini (sorgum) berkah untuk masyarakat Solok Selatan. Program ketahanan pangan tersebut menjadikan Solok Selatan sebagai cikal sentra sorgum nasional sehingga pasokan sorgum di Sumbar dan nasional bisa terpenuhi. Hasilnya akan terlihat dari taraf perekonomian masyarakat," ujar Khairunas. 

Khairunas melanjutkan, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian saat ini sudah melakukan pendataan dan membuka pendaftaran bagi siapa saja petani yang tertarik untuk menanam sorgum. Dalam waktu 25 hari ini kata Khairunas, sudah tersedia 560 hektar lebih lahan petani yang siap untuk ditanami sorgum. 

"Nah, untuk memastikan hasil produksi para petani ini nantinya terserap dengan baik, pemerintah telah menggandeng PT Sorgum Indonesia Grup (SIG) untuk menjadi pembeli siaga atau offtaker dari seluruh produksi ini,"tutup Khairunas.