Kata Bupati Pessel Soal Kasus Dua Wanita Pemandu Karaoke Yang Ditelanjangi Oknum Warga 

Tangkapan layar kasus persekusi dua wanita di Pesisisr Selatan
Sumber :
  • Padang Viva

PadangBupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar mengutuk keras aksi persekusi terhadap dua wanita pemandu karaoke dengan cara menyeret, menelanjangi dan menceburkan ke laut di kawasan pantai Pasia Putih, Kecamatan Lengayang pada Sabtu malam kemarin. 

Pariwisata Sumbar Berkembang Pesat, Desa Wisata Jadi Motor Penggerak

Menurut Rusma Yul Anwar, tindakan persekusi tersebut sungguh tidak wajar dan tidak manusiawi. Dia bilang, waega seharusnya paham jika masih ada aparat hukum yang bisa memproses kasus tersebut apabila kedua wanita itu memang melakukan pelanggaran hukum.

"Cara yang dilakukan, tidak wajar. Tidak manusiawi cara-cara seperti itu,"kata Bupati Rusma Yul Anwar, Rabu 12 April 2023.  

Gubernur Sumbar Tekankan Kolaborasi untuk Percepatan Pembangunan Sawahlunto

Rusma pun menegaskan jika tindakan yang dilakukan sekelompok oknum warga tersebut, sama sekali tidak bisa ditolerir. Ia pun meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera mengusut hingga tuntas kasus perundungan tersebut bahkan menangkap oknum warga yang terlibat. 

https://padang.viva.co.id/ragam-perkara/1683-ditelanjangi-ramai-ramai-keluarga-wanita-pemandu-karaoke-di-pessel-lapor-polisi

Kepala BNPB Sebut HKBN Tonggak Kebangkitan Kesadaran Bencana di Indonesia

"Kita kan ada punya aparat hukum, bisa kita proses secara hukum. Kita kan juga punya perangkat Ninik Mamak di nagari. Bisa kita kembali ke sana dulu. Caranya tidak benar. Warga tidak punya kewenangan. Kembalikan ke kaum, Ninik Mamak dulu. Kami meminta pihak kepolisian usut apa yang menjadi penyebab seperti yang diberitakan,"tutup Rusma Yul Anwar. 

Diketahui sebelumnya, video Dua wanita pemandu karaoke diarak, diseret hingga ditelanjangi warga di kawasan pantai Pasia Putih, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan itu, sejak Selasa kemarin viral berbagai platform media sosial dan bikin geger publik. 

Informasi yang beredar, warga melakukan aksi demikian terhadap kedua wanita itu lantaran marah karena sebelumnya sudah melarang tempat hiburan malam di kawasan itu beroperasi, namun tetap saja beroperasi. 

Kini, kasus tersebut sudah masuk dalam tahap penyelidikan oleh Kepolisian setempat menyusul, adanya laporan dari keluarga korban yang tidak terima atas tindakan persekusi tersebut.