5 Negara Bakal Hadiri Festival Warisan Budaya Takbenda di Payakumbuh

Ilustrasi Kalaripayattu
Sumber :
  • Padang Viva

Padang – Kepala Bidang Kepala Bidang Warisan Budaya dan Bahasa Minangkabau Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Aprimas menyebut sebanyak lima negara dipastikan bakal menghadiri Festival Warisan Budaya Takbenda di Festival Warisan Budaya Takbenda (FWBTb) atau Intangible Cultural Heritage Festival (ICHF) tahun ini di kota Payakumbuh 12 hingga 17 Oktober 2023. 

Lestarikan Adat Untuk Jaga Generasi Muda

"Kelima Negara tersebut antara lain, India, Malaysia, Singapura, Inggris dan Belanda. Mereka sudah mengkonfirmasi kedatangan. Antusiame ini di luar dugaan. Selain membuat semangat, kedatangan ini membuktikan bahwa festival seperti ini ditunggu oleh masyarakat Indonesia,"kata Aprimas, Rabu 11 Oktober 2023.

Dijelaskan Aprimas, India akan membawakan Kalaripayattu yang mendapatkan Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 2016. Kesenian tua yang kabarnya mendahulu Kung Fu dan Karate. Sementara, Malaysia melayangkan kesenian Dondang Sayang, tradisi musik yang beralasakan pantun yang sudah mendapatkan pengakuan UNESCO pada 2020 bersama Indonesia. Negeri Singa akan mempertunjukkan Silat.

Jalur Sialing Putus Akibat Dihantam Banjir Bandang

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, menyebut kedatangan peserta luar negeri ini untuk membentuk ekosistem festival kita. Ia melihat, Payakumbuh sangat potensi untuk menggelar festival kelas dunia. 

“Kita sedang merancang yang lebih besar tahun depan,"ujar Supardi.

Sudah 37 Warga Meninggal Dunia Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi 

Supardi juga menginfokan, festival ini merupakan satu-satunya di Indonesia memperingati 20 Tahun ICH. Makanya, momentum ini akan dijadikan jadikan langkah awal untuk terus meramaikan Payakumbuh dengan festival.

Sementara itu Donny Eros, Kurator Festival mengatakan jika proses mendatangkan peserta dari luar negeri ini bukanlah perkara mudah.  “Kami mengundang 10 negara. Separuhnya datang itu sudah kerja yang besar,”katanya. 

Begitu juga pemilihan untuk provinsi. Menurut Donny, ternyata ada yang mau datang dengan biaya sendiri setelah membaca festival ini di media nasional saat jumpa pers pekan pertama September lalu. Bahkan, tak segan mereka mengirim puluhan peserta. Rombongan Tari Saman misalnya. Mereka datang dengan kapasitas 25 orang.