Nagari Ramah Harimau Cara Orang Minang Menjaga Eksistensi Inyiak Balang

Ilustrasi Harimau Sumatra. Foto/Andri Mardiansyah-Padang Viva
Sumber :

“Di Minangkabau, harimau mendapatkan julukan atau sebutan Inyiak, Datuak, Angku dan Ampanglimo. Yang berarti dianggap lebih tua, berwibawa dan terhormat. Harimau sumatera disini, juga merupakan simbol budaya dan kehidupan bagi masyarakat,”kata Ardi lagi. 

Pariwisata Sumbar Berkembang Pesat, Desa Wisata Jadi Motor Penggerak

Disampaikan Ardi lagi, di tahun 2019 Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menegaskan bahwa masyarakat Sumbar sangat mengenal harimau, sangat dihormati. Bahkan dihargai dalam tradisi Minangkabau. 

Irwan saat itu, menjuluki Minangkabau sebagai “The Land of Tiger”. Menurutnya, salah satu simbol tersebut terdapat dalam silat Minangkabau yang dikenal dengan Silek Harimau.

Gubernur Sumbar Tekankan Kolaborasi untuk Percepatan Pembangunan Sawahlunto

Ilustrasi Evakuasi Harimau Sumatra. Foto/Andri Mardiansyah-Padang Viva

Photo :
  • -

Sementara, pengalaman empiris yang dialami oleh petugas kita, adanya resistensi apabila terjadi sakit atau kematian harimau sumatera di sebuah nagari seperti yang terjadi pada Kenagarian Sontang Cubadak, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman pada tanggal 14 Agustus 2021. 

Kepala BNPB Sebut HKBN Tonggak Kebangkitan Kesadaran Bencana di Indonesia

Saat itu, masyarakat menolak upaya BKSDA Sumbar untuk mengambil jasad harimau sumatera yang telah mati. Bahkan, untuk mengambil sampel darah dan kotoran pun dilarang meskipun sudah didampingi oleh pihak kepolisian, TNI dan juga Puskeswan setempat. 

Masyarakat kata Ardi, justru memakamkan tubuh satwa layaknya manusia di kampung dan diatasnya langsung dicor agar tidak ada yang mencuri jasadnya. Fenomena ini, juga serupa ketika Bupati Pasaman Barat meminta BKSDA Sumbar yang menangkap harimau sumatera yang kemudian diberi nama Sipogu pada 19 Juli 2021, meminta agar Sipogu dikembalikan ke hutan asalnya yakni di Ujung Gading. 

Halaman Selanjutnya
img_title