Assist Care Indonesia Bantu Bangun Rumah Nenek Nurbaina yang Viral di Medsos

Bantuan rumah dari AssistCare Indonesia untuk Nenek Nurbaina.
Sumber :
  • Istimewa

Padang - Rumah nenek Nurbaina (83 tahun) dan putranya Aswir (64 tahun) yang sempat viral di media sosial karena kondisi memilukan, mirip kandang ternak, kini sudah dirubuhkan dan akan dibangun kembali sebuah rumah baru.

Aksi Nyeleneh Emak-emak Hindari Basah saat Hujan Tuai Tawa Warganet

Pembangunan rumah baru untuk Nenek Nurbaina di Jorong Sawahlaweh, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, ditanggung penuh oleh AssistCare Indonesia. AssitsCare adalah perusahaan jasa konsultasi kesehatan bagi warga Indonesia yang hendak berobat ke Singapura dan Malaysia. 

Pemilik AssistCare, Ade Nusyirwan atau Ade Zanzi menargetkan rumah Nurbaina di Jorong Sawahlaweh, Nagari Tungkar, Kecamatan tuntas dibangun dalam 21 hari kerja.

Pegiat Medsos Prihati Utami Unggah Sepak Terjang Paslon 02 Ugal-Ugalan Langgar Aturan 

"Kami menanggung semua biaya pembangunan rumah. Sedangkan untuk perabotan atau isi dalam rumah, silahkan kalau ada pihak-pihak lain yang ingin membantu," kata Ade Nusyirwan, Kamis 20 Juni 2024.

Saat itu, Ade Nusyirwan bersama keluarga besar AssistCare menemui Nenek Nurbaina. Ade juga bertemu Wali Nagari Tungkar Yusrizal Dt Pado, Ketua LPM Masyudha Putra, Generasi Muda Sawahlaweh yang diprakarsai Alek Dt Paduko Lobiah, Syafril Dt Simarapi, dan Meddy, serta tokoh masyarakat, M. Fajar Rillah Vesky.

Siswi SMP di Pesisir Selatan Jadi Korban Perundungan

Wali Nagari Tungkar Yusrizal Dt Pado dan tokoh masyarakat M. Fajar Rillah Vesky menyebutkan bahwa berdasarkan hasil rapat Pemerintah Nagari Tungkar dan Lembaga-Lembaga Nagari Tungkar, rumah Nenek Nurbaina diputuskan dibangun dengan bantuan penuh dari AssistCare Indonesia dan Ade Nusyirwan.

Hal ini dikarenakan pihak AssistCare hanya mau membantu rumah secara tunggal atau tidak digabungkan dengan pihak manapun.

Sedangkan donasi yang sempat digalang pemuda atau Generasi Muda Sawahlaweh (Gemusa) dan Pemerintah Nagari Tungkar, berdasarkan hasil rapat bersama seluruh unsur di Nagari Tungkar, diputuskan digunakan untuk pembangunan rumah pemuda disabilitas yatim-piatu bernama Afrianto atau Kanto Uk-Ek (43 tahun) yang berada persis di samping rumah Nurbaina.

Yusrizal Dt Pado bersama Alek Dt Paduko Lobiah dan Meddy menjelaskan donasi atau dana masuk per Rabu 19 Juni 2024 ke rekening yang dibuka Gemusa dan Pemerintah Nagari Tungkar, berjumlah sebesar Rp15.015.000,- (Lima Belas Juta Lima Belas Ribu Rupiah) yang diperoleh dari berbagai pihak.

Dalam rinciannya, dana sebesar Rp15.015.000 tersebut berasal dari Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajo dan Baznas Limapuluh Kota sebesar Rp7 juta. Kemudian, dari pengusaha yang juga calon wakil bupati, Wahyudi Thamrin, sebesar Rp2,5 juta. Selanjutnya, dari perantau Tungkar di Pekanbaru, Feri nsebesar Rp1 juta, dan perantau Tungkar di Padang, H Yon Amri atau H Yombi sebesar Rp850 ribu.

Kemudian, ada pula bantuan dari tokoh Bundo Kanduang Kotobaru Situjuah Banda Dalam, Fat Dahnil Ilyas, sebesar Rp500 ribu. Selanjutnya, dari calon terpilih DPRD Sumbar, Haji lson Cong, sebesar Rp300 ribu. Kemudian, bantuan dari M Joli sebesar Rp300 ribu, bantuan dari Ismar Patrizki Dt Paduko Sinaro sebesar Rp300 ribu, dan dari M. Fajar Rillah Vesky Rp250 ribu.

Selain itu juga dari infak rapat kantor nagari sebesar Rp340 ribu, dari Efriadi (Mak Yang Perawang) Rp200 ribu, dari Pendi Si'E Rp100 ribu, dari Syafriwan Kantor Camat Situjuh Rp100 ribu, dan dari Ilfan Antoni sebesar Rp100 ribu. Selanjutnya, juga ada bantuan dari 4 Hamba Allah masing-masing Rp100 ribu dan dari seorang Hamba Allah sebesar Rp200 ribu.

Sementara itu, Generasi Muda Sawahlaweh dan Pemerintah Nagari Tungkar, juga sudah menerima bantuan bahan bangunan, diantaranya, bahan kayu kelapa seharga Rp3,6 juta dan siap untuk dipasang serta  bangunan dari pengusaha kayu kelapa asal Baruahgunuang bernama Roy Marten.

Bantuan lain juga datang dari pemilik Toko Bangunan Simpatig 3 Tungkar, Nengsih Yossefha berupa 1 mobil pasir dan 1 mobil krekel dan bantuan dari tokoh Bundo Kanduang Tungkar, Hj Empita yang membantu setengah kodi atap seng.