Tak Diterima di SMA Negeri! Jalur Zonasi PPDB Online, Membuat Orang Tua Peserta Calon Didik Kecewa

Ilustrasi SMA
Sumber :
  • Istimewa

"PPDB online dengan sistem zonasi ini sudah banyak menimbulkan simpang siur di masyarakat. Banyak yang gagal diterima. Contohnya, ada anak yang tidak bisa masuk SMA karena beda domisili saja. Padahal sekolah waktu dia tamat SMP berada dekat dengan SMA tempat mendaftar. Ini kah aneh juga," ujar Bayu.

Kemendikbudristek Nilai Proses Penerimaan Peserta Didik Baru Masih Lemah

Pemerhati Pendidikan dari Payakumbuh itu mengatakan, dirinya juga sudah banyak menerima laporan soal gagalnya anak didik mendaftar ke SMA karena pendaftaran online dengan sistem zonasi.

Oleh sebab itu Ia meminta Gubernur Sumbar,  Mahyeldi serta Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar  untuk mengevalusi kembali pendaftaran zonasi secara online.

Polemik Zonasi PPDB SMA, Pemko Padang Panjang Gelar Audiensi dengan Gubernur Sumbar

"Banyak anak-anak yang terlantar dan tidak berkejelasan kemana mereka akan melanjutkan pendidikan karena sistem online ini. Kita juga meminta ke Pemprov Sumbar agar membuka PPDB secara offline, sehingga bisa memberi harapan bagi calon peserta didik baru," ucapnya. 

Kalau bisa katanya, PPDB offline dibuka selebar-lebarnya sehingga bisa menampung calon anak didik yang awalnya gagal mendaftar untuk bisa bersekolah lagi. 

Zonasi PPDB SMA Berbasis Kelurahan Dinilai Upaya Membunuh Kesempatan Siswa Untuk Mendaftar

"Pembukaan PPDB ofline ini harus segera dilakukan, apalagi tahun ajaran baru segera dimulai. Mudah-mudahan Pemprov Sumbar, Pak Gubernur serta Dinas Pendidikan peka soal ini, peka terhadap anak-anak yang gagal dan tidak bisa mendaftar ke SMA," katanya lagi. (*)