Banjir di Lima Puluh Kota Surut, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir Susulan

Ilustrasi Banjir
Sumber :
  • PIxabay

Padang – Banjir yang sempat menggenangi wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, mulai berangsur surut pada Selasa pagi. Meski demikian, warga diminta untup tetap waspada akan potensi banjir susulan mengingat curah hujan masih tinggi. 

BNPB Dorong Percepatan Penanganan Banjir dan Longsor di Sumsel

"Pagi ini air sudah surut," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota Rahmadinol, Selasa 19 Desember 2023.

Rahmadinol bilang, banjir tersebut terjadi pada Senin pagi kemarin sekira pukul 07.00 WIB. Banjir yang dipicu hujan intensitas tinggi selama beberapa jam, menyebabkan Sungai Batang Harau meluap hingga permukiman warga.

48 Petugas Pemungutan Suara Pilkada Padang Panjang Dilantik

Selain rumah warga kata Rahmadinol, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur berupa jalan yang tertutup longsor. Jalan Nasional Sumatra Barat - Riau yang sebelumnya tertimbun longsor, kini sudah dapat dilalui.

BPBD bersama tim gabungan sejak peristiwa terjadi, langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat, pendataan, evakuasi, dan pembersihan material longsor di beberapa lokasi.

Satu Warga Hilang dalam Peristiwa Banjir dan Longsor di Tanggamus Lampung

Dijelaskan Rahmadinol, dari hasil pendataan, sebanyak 512 KK/2.081 jiwa terdampak banjir. Wilayah terdampak antara lain Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kecamatan Harau, Kecamatan Gununang Omeh, Kecamatan Mungka, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, dan Kecamatan Suliki.

Mengingat wilayah tersebut masih berpotensi hujan, BPBD mengimbau kepada warga untuk waspada potensi banjir susulan.

"Kami memberikan imbauan agar masyarakat tetap waspada karena perkiraan musim hujan masih terus berlangsung sampai awal tahun depan," ujar Rahmadinol.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi dampak bencana, BPBD telah bekerjasama dengan perangkat Desa atau Nagari setempat. Masyarakat juga telah melakukan penanganan awal saat banjir terjadi.

"Masyarakat mengungsi secara mandiri dan penanganan oleh tim binaan BPBD yang bernama Kelompok Siaga Bencana di Nagari masing-masing," tutup Rahmadinol.